Kegiatan evaluasi terhadap lembaga konservasi di Provinsi Lampung
khususnya di Taman Satwa Bumi Kedaton dan Lembah Hijau difokuskan pada beberapa
hal yang menjadi kriteria lembaga konservasi antara lain :
1.
Administrasi dan Fasilitas Pengelolaan
2.
Pengelolaan Satwa
3.
Kesehatan Satwa
4.
Fasilitas Pengunjung
5.
Pemberdayaan Masyarakat dan Konservasi
6.
Sumber Daya Manusia
7.
Sustainability
Berdasarkan evaluasi petugas terhadap beberapa unsur atau kriteria
tersebut di atas yang ada di lembaga konservasi taman satwa Bumi Kedaton dan
Lembah Hijau diperoleh beberapa fakta sebagai berikut :
1.
Administrasi dan Fasilitas Pengelolaan
Kelengkapan administrasi di taman satwa Bumi Kedaton yang meliputi
Rencana Karya Pengelolaan (RKP), Rencana Kerja Lima tahunan (RKL) dan Rencana
Kerja Tahunan (RKP) masih dalam bentuk draft. Sedangkan laporan perkembangan
populasi koleksi tumbuhan dan satwa liar yang dibuat setiap periode bulanan dan
triwulan sudah ada dan lengkap dibuat, yang disampaikan secara rutin
tembusannya kepada Balai KSDA Lampung. Ruangan kantor dan perlengkapan kantor
sudah ada tetapi perlu dilakukan perbaikan serta peningkatan fasilitas agar memenuhi standar untuk
mendukung pengeloloaan lembaga konservasi yang lebih baik dan lancar.
Data koleksi satwa seperti buku induk / log book dan buku mutasi untuk
semua jenis belum ada, satwa-satwa juga belum ada penandaan sehingga menjadi
focus petugas untuk memberikan masukan kepada pihak pengelola agar segera
menjadi perhatian. Meskipun demikian, catatan harian atau diistilahkan oleh
pihak pengelola adalah rekam medis harian selalu ada tentang satwa yang sakit,
mati dan melahirkan.
2.
Pengelolaan Satwa
Pengelolaan satwa terutama terkait pakan dan
minuman sudah terjadwal dengan baik yaitu untuk semua mamalia diberi makan 2
(dua) kali sehari, dapur dan gudang pakan sudah ada tetapi belum memenuhi
standar. Sedangkan upaya pengembangbiakan / breeding terkontrol yang sudah
berhasil dilakukan adalah jenis Burung
Merak. Untuk kandang satwa atau kesesuaian exhibit untuk keamanan satwa cukup
aman tetapi belum ada upaya pengayaan terutama terhadap jenis burung dan
primata.
3.
Kesehatan Satwa
Fasilitas penunjang kesehatan satwa sebagai
pendukung kesejahteraan satwa (animal welfare) seperti kantor kesehatan
sudah ada tetapi bergabung dengan administrasi umum, karantina satwa ada
bersifat situasional, kelengkapan alat dan obat standar ada memenuhi standar
minimum. Adanya fasilitas penunjang yang standar minimum berdampak pada
rata-rata mortalitas satwa per tahun yaitu 11-20%.
4.
Fasilitas Pengunjung
Fasilitas pengunjung merupakan bagian lain yang tak
terpisahkan dalam pengelolaan lembaga konservasi. Tingginya antusias masyarakat
yang akan berkunjung ke taman satwa perlu dipersiapkan sehingga tidak mengganggu
satwa terkait kunjungan masyarakat yaitu adanya tempat parkir, loket, tata
letak exhibit, sarana dan prasarana pengunjung, pelayanan secara umum,
fasilitas untuk pencegahan resiko kecelakaan. Untuk tempat parkir sudah cukup
baik dan bisa menampung kendaraan pengunjung roda dua maupun roda empat pada
kondisi ramai. Begitu pun dengan fasilitas loket sudah memadai untuk melayani
pengunjung pada saat ramai sehingga tidak menimbulkan antrian pengunjung di
pintu masuk. Barier kandang exhibit baik dan cukup aman namun untuk kebersihan
dan site plan kurang memuaskan sehingga perlu ada peningkatan dari pihak
pengelola di bagian tersebut. Toilet, kantin/restoran tersedia cukup memadai
namun untuk sarana prasarana sebagai informasi dan edukasi, tanda dan penunjuk
arah, shelter, tempat duduk pengunjung belum memadai. Fasilitas lain yang
dibangun sebagai sarana rekreasi bagi pengunjung adalah waterboom, kolam renang
dan villa.
5.
Pemberdayaan Masyarakat dan Konservasi
Kehadiran 2 (dua) lembaga konservasi di Provinsi Lampung
ini telah memberdayakan masyarakat sekitar sebagai upaya peningkatan
perekonomian masyarakat yakni diterima sebagai karyawan, kerjasama dalam
pengadaan pakan satwa, pengelolaan parkir dan sebagainya. Namun kontribusi
untuk konservasi secara langsung belum ada meskipun demikian dengan adanya
pemberdayaan masyarakat sekitar secara tidak langsung telah memberikan
kontribusi untuk pembangunan konservasi.
6.
Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia yang ada di taman satwa Bumi
Kedaton maupun Lembah Hijau umumnya lebih banyak menangani masalah wisata
sedangkan tenaga profesional yang khusus menangani satwa belum memadai dan
belum sesuai kriteria / ketentuan yang disyaratkan seperti dokter hewan, tenaga
perawat/pemelihara (animal keeper) sesuai kebutuhan. Namun beberapa upaya telah
dilakukan oleh pihak pengelola antara lain melakukan study banding ke beberapa
kebun binatang sebagai pembanding untuk pengelolaan yang lebih baik di masa
yang akan datang, mengikuti pelatihan animal keeper yang diselenggarakan oleh
kementerian kehutanan maupun Persatuan Kebun Binatang Seluruh Indonesia
(PKBSI).
7.
Sustainability
Keberadaan
2 (dua) taman satwa di Provinsi Lampung saat ini cukup baik selain memiliki fungsi utama untuk
pengembangbiakan terkontrol dan/atau penyelamatan tumbuhan dan satwa dengan
tetap mempertahankan kemurnian jenisnya, juga mempunyai fungsi sebagai tempat
pendidikan, peragaan, penitipan sementara, sumber indukan dan cadangan genetik
untuk mendukung populasi in-situ, sarana rekreasi yang sehat serta
penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan. Masyarakat Provinsi Lampung saat
ini telah menjadikan kedua tempat ini sebagai pilihan utama untuk kegiatan
rekreasi dan pengunjung setiap tahun terus mengalami peningkatan sehingga
keberlanjutan taman satwa ini cukup baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berbagi informasi untuk konservasi