Mengingat konservasi adalah tanggung
jawab pemerintah dan masyarakat maka berbagai upaya terus dilakukan untuk
menyelamatkan dan melestarikan keanekaragaman hayati dan salah satunya adalah
dengan penangkaran. Di Provinsi Lampung sudah ada upaya penangkaran untuk
penyelamatan satwa liar khususnya jenis rusa. Saat ini di Taman Hutan Raya Wan
Abdul Rachman terdapat penangkaran Rusa Timor (Cervus timorensis) dan hal ini dilakukan bertujuan untuk penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan,
pendidikan, menunjang budidaya, budaya, pariwisata dan rekreasi. Peluang penangkaran Rusa Timor (Cervus timorensis) di Taman Hutan Raya
Wan Abdul Rachman yang terletak di Kelurahan Sumber Rejo, Kecamatan
Kemiling, Kota Bandar Lampung ini untuk dikembangkan menjadi ekowisata sangatlah
memungkinkan sebab keberadaannya tidak jauh dari pusat kota Bandar Lampung yakni
hanya sekitar 15 menit dari pusat kota Bandar Lampung. Penangkaran ini sudah
memiliki ijin penangkaran dari Balai KSDA Lampung dengan SK Nomor : SK. 245 /
BKSDA.L/1.Prl/2012 tanggal 7 Desember 2012.
Kandang
penangkaran rusa ini masih tersedia pakan alami sehingga aktivitas alamiahnya
seperti mencari makan, minum, berteduh dan bereproduksi masih terjadi secara
alami. Dalam kandang rusa dilewati satu aliran sungai kecil yang menambah
indahnya kondisi alami kandang yang didukung dengan pohon sebagai pelindung
rusa, ruang alami untuk bermainnya rusa (jelajah), rumput dan perdu yang
merupakan pakan alami rusa. Meskipun ketersediaan pakan alami dalam kandang
tersebut diyakini mencukupi namun tetap ada pakan Drop-In yang dapatkan dari kelompok tani di sekitar lokasi
penangkaran sebagai salah satu bentuk pemberdayaan masyarakat setempat.
Peluang
pengembangan ekowisata pada penangkaran rusa ini sangat memungkinkan karena di
lokasi ini sudah tersedia tempat parkir yang memadai, WC umum dan kantor untuk pelayanan pengunjung.
Dalam kandang penangkaran ini terdapat jembatan penyebarangan yang
menghubungkan pengunjung dengan jalan setapak untuk melakukan jelajah sambil mengamati
proses kehidupan rusa yang sungguh-sungguh terjadi secara alami mulai dari
makan, mengunyah (memamah), minum, berlari, berteduh, bahkan sampai pada proses
perkawinan (jika pas musim kawin).
Upaya
konservasi ek-situ ini akan terus dikembangkan agar bermanfaat bagi kelestarian
jenis khususnya Rusa Timor (Cervus
timorensis), manfaatn sosial dan ekonomi masyarakat dengan terbentuknya
suatu sistem ekowisata yang baik dan berkelanjutan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berbagi informasi untuk konservasi