Senin, 17 September 2012

EVALUASI LEMBAGA KONSERVASI DI PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2012


Kegiatan evaluasi terhadap lembaga konservasi di Provinsi Lampung khususnya di Taman Satwa Bumi Kedaton dan Lembah Hijau difokuskan pada beberapa hal yang menjadi kriteria lembaga konservasi antara lain :
1.      Administrasi dan Fasilitas Pengelolaan
2.      Pengelolaan Satwa
3.      Kesehatan Satwa
4.      Fasilitas Pengunjung
5.      Pemberdayaan Masyarakat dan Konservasi
6.      Sumber Daya Manusia
7.      Sustainability

Berdasarkan evaluasi petugas terhadap beberapa unsur atau kriteria tersebut di atas yang ada di lembaga konservasi taman satwa Bumi Kedaton dan Lembah Hijau diperoleh beberapa fakta sebagai berikut :

1.      Administrasi dan Fasilitas Pengelolaan
Kelengkapan administrasi di taman satwa Bumi Kedaton yang meliputi Rencana Karya Pengelolaan (RKP), Rencana Kerja Lima tahunan (RKL) dan Rencana Kerja Tahunan (RKP) masih dalam bentuk draft. Sedangkan laporan perkembangan populasi koleksi tumbuhan dan satwa liar yang dibuat setiap periode bulanan dan triwulan sudah ada dan lengkap dibuat, yang disampaikan secara rutin tembusannya kepada Balai KSDA Lampung. Ruangan kantor dan perlengkapan kantor sudah ada tetapi perlu dilakukan perbaikan serta peningkatan  fasilitas agar memenuhi standar untuk mendukung pengeloloaan lembaga konservasi yang lebih baik dan lancar.

Data koleksi satwa seperti buku induk / log book dan buku mutasi untuk semua jenis belum ada, satwa-satwa juga belum ada penandaan sehingga menjadi focus petugas untuk memberikan masukan kepada pihak pengelola agar segera menjadi perhatian. Meskipun demikian, catatan harian atau diistilahkan oleh pihak pengelola adalah rekam medis harian selalu ada tentang satwa yang sakit, mati dan melahirkan.

2.      Pengelolaan Satwa
Pengelolaan satwa terutama terkait pakan dan minuman sudah terjadwal dengan baik yaitu untuk semua mamalia diberi makan 2 (dua) kali sehari, dapur dan gudang pakan sudah ada tetapi belum memenuhi standar. Sedangkan upaya pengembangbiakan / breeding terkontrol yang sudah berhasil dilakukan  adalah jenis Burung Merak. Untuk kandang satwa atau kesesuaian exhibit untuk keamanan satwa cukup aman tetapi belum ada upaya pengayaan terutama terhadap jenis burung dan primata.

3.      Kesehatan Satwa
Fasilitas penunjang kesehatan satwa sebagai pendukung kesejahteraan satwa (animal welfare) seperti kantor kesehatan sudah ada tetapi bergabung dengan administrasi umum, karantina satwa ada bersifat situasional, kelengkapan alat dan obat standar ada memenuhi standar minimum. Adanya fasilitas penunjang yang standar minimum berdampak pada rata-rata mortalitas satwa per tahun yaitu 11-20%.

4.      Fasilitas Pengunjung
Fasilitas pengunjung merupakan bagian lain yang tak terpisahkan dalam pengelolaan lembaga konservasi. Tingginya antusias masyarakat yang akan berkunjung ke taman satwa perlu dipersiapkan sehingga tidak mengganggu satwa terkait kunjungan masyarakat yaitu adanya tempat parkir, loket, tata letak exhibit, sarana dan prasarana pengunjung, pelayanan secara umum, fasilitas untuk pencegahan resiko kecelakaan. Untuk tempat parkir sudah cukup baik dan bisa menampung kendaraan pengunjung roda dua maupun roda empat pada kondisi ramai. Begitu pun dengan fasilitas loket sudah memadai untuk melayani pengunjung pada saat ramai sehingga tidak menimbulkan antrian pengunjung di pintu masuk. Barier kandang exhibit baik dan cukup aman namun untuk kebersihan dan site plan kurang memuaskan sehingga perlu ada peningkatan dari pihak pengelola di bagian tersebut. Toilet, kantin/restoran tersedia cukup memadai namun untuk sarana prasarana sebagai informasi dan edukasi, tanda dan penunjuk arah, shelter, tempat duduk pengunjung belum memadai. Fasilitas lain yang dibangun sebagai sarana rekreasi bagi pengunjung adalah waterboom, kolam renang dan villa.

5.      Pemberdayaan Masyarakat dan Konservasi
Kehadiran 2 (dua) lembaga konservasi di Provinsi Lampung ini telah memberdayakan masyarakat sekitar sebagai upaya peningkatan perekonomian masyarakat yakni diterima sebagai karyawan, kerjasama dalam pengadaan pakan satwa, pengelolaan parkir dan sebagainya. Namun kontribusi untuk konservasi secara langsung belum ada meskipun demikian dengan adanya pemberdayaan masyarakat sekitar secara tidak langsung telah memberikan kontribusi untuk pembangunan konservasi.

6.      Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia yang ada di taman satwa Bumi Kedaton maupun Lembah Hijau umumnya lebih banyak menangani masalah wisata sedangkan tenaga profesional yang khusus menangani satwa belum memadai dan belum sesuai kriteria / ketentuan yang disyaratkan seperti dokter hewan, tenaga perawat/pemelihara (animal keeper) sesuai kebutuhan. Namun beberapa upaya telah dilakukan oleh pihak pengelola antara lain melakukan study banding ke beberapa kebun binatang sebagai pembanding untuk pengelolaan yang lebih baik di masa yang akan datang, mengikuti pelatihan animal keeper yang diselenggarakan oleh kementerian kehutanan maupun Persatuan Kebun Binatang Seluruh Indonesia (PKBSI).

7.      Sustainability
Keberadaan 2 (dua) taman satwa di Provinsi Lampung saat ini cukup baik selain memiliki fungsi utama untuk pengembangbiakan terkontrol dan/atau penyelamatan tumbuhan dan satwa dengan tetap mempertahankan kemurnian jenisnya, juga mempunyai fungsi sebagai tempat pendidikan, peragaan, penitipan sementara, sumber indukan dan cadangan genetik untuk mendukung populasi in-situ, sarana rekreasi yang sehat serta penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan. Masyarakat Provinsi Lampung saat ini telah menjadikan kedua tempat ini sebagai pilihan utama untuk kegiatan rekreasi dan pengunjung setiap tahun terus mengalami peningkatan sehingga keberlanjutan taman satwa ini cukup baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berbagi informasi untuk konservasi